Selasa, 26 Maret 2024

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosio-Kultural Dalam Pendidikan Indonesia

Mulai Dari Diri : Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini yang saya pikirkan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam menerapkan scaffolding sesuai dengan ZPD peserta didik

Eksplorasi Konsep : Konsep ini saya pelajari tentang penerapan strategi, metode, model dan teknik dalam pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam memberikan scaffolding pada ZPD peserta didik. dengan adanya penerapan tersebut dengan tepat mempermudah guru untuk memberikan bantuan dan bimbingan yang sesuai dengan tahapan-tahapan sesuai ZPD peserta didik. guru sangat membutuhkan pemahaman scaffolding karena sejatinya siswa membutuhkan bimbingan belajar

Ruang Kolaborasi : Dalam ruang kolaborasi kami membahas macam-macam pemikiran dari maisng-masing anggota kelompok terhadap pandangan pada penerapan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dalam pembelajaran yang diterapkan dengan scaffolding pada peserta didik, tantangan dalam menghadapi dan tahapan penerapannya. Ruang kolaborasi juga membahas tentang kesiapan saya sebagai guru yang memahami perspektif sosiokulturak karena guru membutuhkan kesiapan peserta didik untuk merancang pembelajaran beragam dan keterbukaan untuk terus belajar dan berkembang

Demonstrasi Kontekstual : Hal yang penting saya pelajari bersama anggota kelompok adalah pemahaman masing-masing anggota kelompok dalam menghadapi tantangan dan juga kesiapan dalam menerapkan pendekatan, strategi, metode dan teknik dalam pembelajaran dengan scaffolding pada ZPD peserta didik yang nantinya akan diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan maksimal

Elaborasi Pemahaman : Sejauh ini sudah saya pahami tentang topik adalah scaffolding dan ZPD adalah perkembangan kemampuan peserta didik yang mengacu pada rentang antara apa yang dapat dicapai peserta didik secara mandiri dan apa yang dapat dicapai oleh peserta didik dengan bantuan orang lain. sekarang saya sudah memahami bahwa untuk mengatasi perkembangan ZPD peserta didik yang berbeda guru dapat melakukan scaffolding secara bertahap 

Koneksi Antar Materi : Pendekatan, strategi, metode dan teknik yang tepat untuk menerapkan ZPD yang berkaitan dengan materi sebelumnya dengan mata kuliah lainnya. yang saya pelajari dari koneksi materi bahwa penerapan scaffolding

Aksi Nyata : Sebagai calon guru, materi ini bermanfaat bagi saya dalam penerapan scaffolding pada ZPD penting dalam pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran. kesiapan nya saat ini dalam skala adalah 7 saya masih harus banyak belajar memahami dan mengoptimalkan perspektif sosiokultural yang beragam dan memahami pendekatan, strategi, metode, dan teknik pada ZPD peserta didik sehingga sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan dapat menerapkan scaffolding pada ZPD peserta didik


Minggu, 11 Februari 2024

AKSI NYATA-TOPIK 4

 


Mulai Dari Diri

Apa yang anda pikirkan tentang topic ini sebelum memulai proses pembelajaran ?

sebelum memulai proses pembelajaran, menurut saya penting bagi guru untuk memahami topic ini. Namun saya belum sepenuhnya memahami bagaimana penerapan ZPD yang baik dalam kegiatan pembelajaran.

Eksplorasi Konsep

Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topic ini ?

Pada topic 4, saya mempelajari bagaimana membuat konsep pembelajaran yang melibatkan perspektif sosiokultural dalam menerapkan Zone of Proximal Development (ZPD) dalam pembelajaran. Dalam ZPD diperlukan beberapa sebelum pembelajaran dimulai, yaitu mengidentifikasi dan memahami kondisi siswa untuk memudahkan pembelajaran tentang sejauh mana peserta didik diberi bantuan. ZPD juga dapat digunakan untuk merangsang aktivitas siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran dikelas karena sesuai dengan karakteristik siswa dan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dikelas.

Ruang Kolaborasi

Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan anda dalam ruang kolaborasi ?

Pada ruang kolaborasi, secara berkelompok kami berdiskusi dengan pandangan masing-masing mahasiswa mengenai ZPD dalam pembelajaran dan bagaimana kesiapannya mengajar dengan memperhatikan pembelajaran ZPD pada peserta didik. Adapun hasil diskusi kelompok kami yaitu memiliki pendapat yang sama dimana pembelajaran dalam ZPD dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman peserta didik. Selain itu kelompok kami juga memiliki pendapat yang sama yaitu dalam mempersiapkan pembelajaran pada ZPD perlu memahami karakteristik masing-masing peserta didik. Dengan mengetahui hal tersebut, maka guru akan mengetahui di tahap mana peserta didik berada dan sejauh mana bantuan yang akan diberikan.

Demonstrasi Kontekstual

Apa yang anda pikirkan tentang topic ini sebelum memulai proses pembelajaran ?

Dari hasil presentasi/pemaparan pandangan masing-masing kelompok saya memahami pembelajaran menggunakan ZPD dapat membantu peserta didik maupun guru untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dan berpihak kepada peserta didik. Dengan memahami ZPD peserta didik, guru akan lebih mudah menentukan sejauh mana proses scaffolding yang harus diberikan. Dari diskusi antar kelompok ini, masing-masing kelompok menyadari bahwa pembelajaran ZPD memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran

Elaborasi Pemahaman

Pemahaman yang sudah saya dapatkan

Pada topic ini saya memahami pembelajaran dalam zone of proximal development (ZPD) dan proses scaffolding yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas

Perubahan pemahaman setelah mempelajari topic 4

Dari mempelajari ZPD, pemahaman baru yang saya dapatkan adalah adanya istilah scaffolding dalam pembelajaran. Scaffolding ini merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik selama tahap awal pembelajaran dan mengurangi bantuan tersebut ketika ia mampu mengerjakan sendiri. Hal ini bertujuan memudahkan guru untuk menyamaratakan dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran yang berbasis dengan kondisi para peserta didik

Yang ini dipelajari lebih lanjut

Di topic 4 telah dipelajari mengenai zone of proximal development (ZPD) selanjutnya saya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai ZPD dan scaffolding apakah bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan dan bagaimana cara kita mengatasi situasi jika terjadi kecemburuan dan social dalam proses pembelajaran

Koneksi Antar Materi

Praktik pengalaman lapangan

Dengan pembelajaran dalam ZPD ini dapat diterapkan langsung dalam PPL di sekolah. Dimana guru dapat mengetahui sejauh mana peserta didik perlu diberikan bantuan atau pemberian scaffolding. Dengan mempelajari ZPD maka saat praktiknya kita memahami seberapa jauh pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman peserta didik

Pemahaman peserta didik dan pembelajarannya

Dengan pendekatan ZPD guru harus memahami dan mengetahui di tingkat mana ZPD siswa agar dapat memberikan bantuan pembelajaran. Jika pembelajaran tersbeut diberikan tidak sesuai dengan ZPD siswa, maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan manfaat dari proses belajar yang terbaik.

Filosofi pendidikan Indonesia

Scaffolding dalam ZPD sejalan dengan teori Ki Hadjar Dewantara yang mengatakan bahwa pendidik menuntun peserta didik untuk mendapatkan pemahaman yang bermakna dan kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan mempelajari ZPD ini maka akan mewujudkan guru yang menuntun dan mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi

Dalam model ZPD ini peran guru mampu menumbuhkan keaktifan dalam menanggapi proses pembelajaran yang berlangsung. Agar peserta didik dapat aktif maka diperlukan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat bantuan yang diberikan. Indentifikasi ZPD ini membantu guru untuk mengelompokkan peserta didik dan dapat membuat pembelajaran berdiferensiasi.

Aksi Nyata

Manfaat bagi saya mempelajari topic ini untuk kesiapan saya menjadi guru adalah saya sebagai guru harus siap dan mampu menerapkan pandangan pembelajaran pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran yang melibatkan perspektif sosiokultural. Kesiapan saya dalam melaksanakan pembelajaran ZPD dari 1-10 adalah 7, karena saya belum memahami secara keseluruhan mengenai strategi dan metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran yang tentunya menerapkan ZPD. Persiapan saya lebih lanjut adalah menambah pengetahuan saya terkait pembelajaran ZPD yang melibatkan perspektif sosiokultural serta melaksanakan kegiatan kuliah dan melaksanakan tugas secara optimal.

 

 

 

 

 

 


Selasa, 06 Februari 2024

Aksi Nyata-Perspektif Sosio-Kultural

 

Sumberblog.insanbumimandiri.org

Mulai dari diri

Sebelum memulai proses pembelajaran, hal yang perlu dipikirkan adalah bagimana metode yang dapat digunakan agar dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dengan latar belakang yang berbeda-beda

Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topic ini

Hal yang dipelajari dalam konsep ini adalah pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang menerapkan perspektif social, budaya, ekonomi, dan politik. Pendekatan tersebut saya pelajari dari beberapa teori ahli yang memaparkan konsep serta pendekatan yang dapat dilakukan dalam menerapkan pembelajaran pada kondisi perspektif sosiokultural yang berbeda pada peserta didik.

Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan anda dalam ruang kolaborasi

Pada ruang kolaborasi kami diminta untuk memberikan pandangan mengenai perspektif social, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses pendidikan. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi perspektif sosiokultural yang berbeda guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dimulai dari merancang, melakukan, dan merefleksi pembelajaran yang berjalan beriringan dengan perspektif tersebut. Pembelajaran lebih bermakna karena disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat peserta didik.

Pada demonstrasi kontekstual menerima pendapat dari masing-masing kelompok, menmukan persamaan dan perbedaan dari amsing-masing pendapat mengenai penerapan metode perspektif pada pembelajaran sehingga kami mendapatkan perspektif dan pemahaman baru dari teman-teman kelompok dan menambah pengetahuan kami sebagai calon guru.

Apa yang sudah anda pahami tentang topic ini

Perspektif ini sangat penting dalam kegiatan pembelajaran karena karakteristik peserta didik dalam bidang social, ekonomi, budaya, maupun politik berhubungan dalam kegiatan pembelajaran peserta didik. Guru dapat merancang strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik tersbeut, melihat sudut pandang latar belakang yang berbeda-beda

Apa hal baru yang anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai

1.       pentingnya pengaruh perspektif social, budaya, ekonomi, dan politik didalam pendidikan

2.       pentingnya pendekatan strategi, metode, teknik pembelajaran yang menerapkan perspektif social, budaya, ekonomi dan politik.

 

Apa yang ingin anda pelajari lebih lanjut

Hal yang ingin dipelajari lebih lanjut adalah bagaiman mengadopsi pendekatan yang holistic dan inklusif dengan melihat setiap ssiwa sebagai individu yang unik dengan latar belakang yang berbeda-beda dan pendekatan yang responsive terhadap kebutuhan siswa, budaya mereka, dan konteks social.

Apa yang anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dnegan mata kuliah lain

Mata kuliah perspektif sosio-kultural berkaitan dengan seluruh mata kuliah yang ada, bahwa setiap siswa harus mendapatkan pengalaman pembelajaran yang efektif melalui perspektif sosio-kultural dapat membantu dalam memahami bagaimana factor-faktor social dan budaya dapat mempengaruhi pemahaman siswa dan bagaimana pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini pendekatan pembelajaran harus menyesuaikan metode dan materi pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa.

 

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan anda sebagai guru

Manfaatnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang bagaiman factor-faktor social dan budaya dapat mempengaruhi pembelajaran dan bagaimana pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dengan memahami perspektif sosiokultural kita dapat lebih memahami siswa dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi kebutuhan mereka.

 

Bagaimana anda menilai kesiapan anda saat ini dalam skala 1-10? Apa alasannya

Saya menilai kesiapan saya saat ini bernilai 7 karena saya masih perlu untuk mempelajari lebih detai lagi mengenai perspektif sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia

 

Apa yang perlu anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal

Yang perlu dipersiapkan lebih lanjut adalah dengan membaca sumber-sumber yang relevan, emngikuti pelatihan atau workshop, dan bersosialisasi dengan akrab pada peserta didik sehingga mampu memahami peserta didik dengan baik.

 

 

 


Kamis, 01 Februari 2024

Perspektif Sosio-Kultural Topik 2 Aksi Nyata

 


Topik 2 Perspektif sosio-kultural

Sumber : richardvanhooijdonk.com

1.    Mulai dari diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Faktor sosial mempengaruhi norma-norma sosial yang membentuk pendidikan dan pembelajaran, menentukan nilai-nilai yang penting dalam masyarakat, berperan dalam memahami kebutuhan siswa, budaya dan latar belakang siswa. Sedangkan pada faktor budaya berpengaruh pada kurikulum, bahasa dan metode pembelajaran. Memahami nilai dan tradisi budaya dapat membantu menyatukan pembelajaran dengan konteks budaya di sekitar. Pada faktor ekonomi ketersediaan dana sangat mempengaruhi fasilitas, sumber daya, kualitas pendidikan, akses pendidikan yang berkualitas tergantung pada sumber ekonomi. Sedangkan pada faktor politik kebijakan pemerintah mempengaruhi sistem perencanaan pendidikan, kepemimpinan politik berpengaruh pada prioritas pendidikan, kebebasan akademik dan hak-hak yang diperoleh peserta didik bergantung pada sistem kepemimpinan politik.

Pada teori vygotsky tentang perkembangan kognitif, dimana ia berpendapat bahwa lingkungan sosial dan budaya memiliki peran penting dalam perkembangan seseorang. Pendidikan multikulturalisme diperlukan dalam bentuk tata kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Strategi yang digunakan dalam pendekatan sosiokultural termasuk penggunaan bahasa ibu, penggunaan konteks sosial dan budaya dalam materi pembelajaran dapat menciptakan tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik.

Sebagai seorang pendidik untuk mendapatkan informasi dan mempelajari faktor-faktor tersebut dengan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, beradaptasi dengan sumber daya, beradaptasi dengan peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan observasi lingkungan sekolah, mengadakan wawancara dengan peserta didik, orang tua atau masyarakat. Guru dapat bekerjasama dengan pihak lain atau warga sekolah guna mendapatkan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kemudian pendidik dapat melakukan pendekatan personal dengan perseta didik saat pembelajaran berlangsung.

 

2.    Eksplorasi konsep : Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Aktivitas sosial dan interaksi orang dewasa-anak membentuk dasar sosialisasi kognitif. Sejauh mana aktivitas sehari-hari berbeda menurut status sosioekonomi (SES), dan sejauh mana mereka dipekerjakan secara berbeda, menjadi topik yang diperdebatkan ketika hasil yang berbeda dalam kompetensi sosial dan akademik dihubungkan. Sosialisasi menghasilkan sikap, nilai, dan keterampilan kognitif dan linguistik yang digunakan anak-anak saat mereka tumbuh dan pada akhirnya menjadi sarana atau alat untuk perkembangan. Anak mengembangkan kompetensi melalui berbagai pola interaksi orang dewasa-anak dan interaksi sosial lainnya. Seringkali apa yang dianggap penting dan berharga untuk sosialisasi bervariasi antar komunitas. Hanya beberapa literatur tentang interaksi orang dewasa-anak yang membahas elemen pengaturan aktivitas yang berbeda SES - misalnya, struktur keluarga, skrip, nilai, dan tuntutan tugas - yang secara historis tertanam. Topik ini berfokus pada analisis budaya-historis dari penelitian yang menghubungkan SES dengan variasi dalam interaksi orang dewasa-anak.

Meskipun ruang lingkup topik membatasi sejauh mana topik ini dapat dieksplorasi, sampel penelitian diperiksa dan dirangkum dalam struktur yang disediakan oleh Cultural-Historical Activity Theory (CHAT), bersama dengan contoh penelitian interaksi orang dewasa-anak dilihat dari perspektif CHAT. CHAT dicirikan oleh perkembangan dan analisis sosial tindakan manusia yang umumnya dimediasi oleh alat budaya yang berbeda. Untuk memahami perbedaan dalam perkembangan individu, variasi yang terakhir harus dipertimbangkan di seluruh pengaturan aktivitas, serta cara seseorang merespons dalam hal nilai, harapan, dan praktik bersama. Kerangka kerja CHAT sangat penting karena dalam memahami hubungan apa pun, seperti hubungan SES dan pengembangan, analisis historis dan dinamis diperlukan tidak hanya dari individu, tetapi juga pengaturan aktivitas di mana individu berinteraksi

 

3.    Ruang kolaborasi : Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada diskusi kelompok saya mempelajari studi kasus tentang perspektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia bersama rekan-rekan saya. Setelah mendiskusikan tentang studi kasus tersebut dapat saya pahami bahwa factor social, budaya, ekonomi, dan politik memiliki keterkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Yang mana jika seseorang berada pada tingkat ekonomi yang rendah tentunya hal ini akan sangat mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang. Orang dengan ekonomi yang rendah bisa saja tidak menjalankan pendidikan dengan baik, karena mereka mungkin dituntut untuk bisa sekolah sambil bekerja terutama pada orang yang memiliki lingkungan keluarga yang kurang baik. Orang yang tinggal dilingkungan yang kurang baik, bisa saja tidak tertarik lagi untuk melanjutkan pendidikan karena kuatnya pengaruh dalam lingkungan budaya mereka.

 

4.    Demonstrasi kontekstual : Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)

Selama berdiskusi kelompok saya mempelajari banyak hal, mulai dari pentingnya kerjasama antar rekan untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan pentingnya interaksi antar rekan dalam kelompok. Dari materi yang saya bahas dnegan rekan saya, dapat saya pahami bahwa factor social, ekonomi, budaya dan politik bisa mempengaruhi pendidikan seseorang

5.    Elaborasi pemahaman : Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal terpenting dalam pembahasan ini ialah upaya yang dikembangkan untuk dapat mengetahui dan memandang peserta diidk dari berbagai latar belakang yaitu social, budaya, ekonomi, dan politik. Oleh karena implementasinya diharapkan untuk dapat menciptakan karakter anak dan untuk dapat mencegah penurunan moral dan karakter anak bangsa. Seorang guru juga harus memiliki kompetensi social kultural yang dimana guru harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diukur, dan dikembangkan terkait dnegan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk baik dalam hal agama, suku, budaya, perilaku, wawsan kebangsaan, etik, dan nilai moral, emosi serta prinsip.

Pandangan saya terhadap teori sosiokultural ini adalah sangat membantu saya dalam melakukan proses pembelajaran, dengan saya mempelajari materi tentang sosiokultural saya lebih paham bagaimana memahami perbedaan dari setiap karakter peserta didik saya. Penerapan ilmu tentang topik bahasan ini saya akan melakukan pengembangan kepada semua warga sekolah terutama teman sejawat dan murid-murid agar bersama-sama bergerak kearah yang lebih baik lagi. 

Saya ingin mempelajari lebih lanjut Bagaimana caranya memahami peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran dengan terpampang nyata perbedaan minat belajar mereka. Apakah harus dikelompokkan belajarnya sesuai dengan minat dan bakatnya atau di gabungkan dengan cara membuat model pembelajaran mix/dikombinasikan?

6.    Koneksi antar materi : Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Ilmu yang digunakan untuk mempelajari social dan budaya masyarakat di lingkungan tertentu yang mengatur perilaku setiap individu. Peserta didik memiliki latar belakang dan kehidupan yang berbeda sehingga guru harus memahami peserta didik dengan baik agar tercipta pembelajaran yang efektif. Guru tidak menuntut peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan perlakuan sama karena peserta didik memiliki karakter yang berebda. Guur diharapkan bisa jadi pemimpin yang baik, adil sekaligus mediator bagi peserta didik. Guru menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik dan tidak menyamakan aspek pendidikan di kota, desa daerah 3T.

7.    Aksi nyata : Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?  Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Pandangan saya terhadap teori sosiokultural ini adalah sangat membantu saya dalam melakukan proses pembelajaran, dengan saya mempelajari materi tentang sosiokultural saya lebih paham bagaimana memahami perbedaan dari setiap karakter peserta didik saya. Penerapan ilmu tentang topik bahasan ini saya akan melakukan pengembangan kepada semua warga sekolah terutama teman sejawat dan murid-murid agar bersama-sama bergerak kearah yang lebih baik lagi. Saat ini saya menilai kesiapan saya dalam skala 7 dari 10. Adapun hal-hal yang saya lakukan yaitu : Mensosialisasikan materi-materi pembelajaran yang saya dapat di program pendidikan profesi guru, saya berusaha berbagi praktik baik program pendidikan profesi guru melalui tulisan - tulisan ataupun video-video di sosial media saya. Tantangan yang saya bayangkan adalah perilaku siswa yang Beragam,saya sebagai guru, mungkin kesulitan memahami setiap karakteristik siswa,karena ada banyak siswa yang saya temui di sekolah.Jadi usaha saya mengatasi itu semua agar pembelajaran tetap berjalan efektif adalah bahwa siswa ingin diperhatikan saat KBM, siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan oleh guru, maka yang saya coba selalu lakukan sebagai guru ialah sering memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian. Sebagai guru, saya juga harus melihat siswa yang kurang baik dikelas, seperti yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memperhatikan penjelasan guru. Saya mencoba membantu supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan baik di dalam kelas.

 

 

 

Senin, 29 Januari 2024

PERSPEKTIF SOSIO-KULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

                          

 Photo by blog.kejarcita.id


Mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan telah memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai pentingnya memahami peran yang dimainkan oleh konteks sosial, budaya, dan interaksi dalam seluruh proses belajar mengajar. Masalah budaya dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan selama berabad-abad karena alasan sederhana bahwa salah satu tujuan utama pembelajaran adalah transmisi budaya dari generasi ke generasi. Namun demikian, sebagian besar pendidik tidak menyadari unsur budaya ini sampai dihadapkan dengan realitas kelas multikultural. Dalam lingkungan monokultur budaya sebagian besar tetap tidak terlihat, dan pendidik mulai memperhatikannya hanya ketika dua atau lebih pola budaya secara empiris hadir di kelas yang sama, pada waktu yang sama. Seseorang dapat mengatakan bahwa Vygotsky memiliki keuntungan tertentu dalam hal ini karena ia bekerja dalam periode pergolakan sosial yang besar yang menempatkan kelompok sosial dan etnis yang berbeda ke dalam fokus pendidikan yang sama. Masalah keaksaraan, serta keragaman etnis dan budaya, jauh lebih jelas bagi Vygotsky.

Jawaban tentatif Vygotsky untuk tantangan ini terletak pada reorientasi radikal teori belajar dari perspektif individualistis ke sosiokultural. Konsep kunci dalam orientasi baru ini adalah alat psikologis. Alat psikologis adalah artefak simbolik – tanda, simbol, teks, formula, organisator grafis – yang ketika diinternalisasi membantu individu menguasai fungsi psikologis alami mereka sendiri dari persepsi, memori, perhatian, dan sebagainya (lihat Kozulin, 1998). Setiap budaya memiliki seperangkat alat dan situasi psikologisnya sendiri di mana alat-alat ini disesuaikan.

Dengan demikian, situasi kelas multikultural dapat dioperasionalkan sebagai suatu sistem yang berbeda dari alat-alat psikologis, dan integrasi pendidikan sebagai masalah perolehan oleh siswa dan kadang-kadang juga oleh guru dari sistem alat-alat psikologis yang baru. Literasi dalam perspektif ini tidak lagi menjadi entitas homogen yang terkait dengan kemampuan siswa untuk memecahkan kode dan memahami teks tertulis standar dan muncul sebagai fenomena yang beragam dan heterogen. Hari ini seseorang dapat berbicara tentang literasi terdistribusi, di mana sejumlah peserta berkontribusi pada aspek yang berbeda dari satu tindakan literasi, atau tentang literasi ilmiah, di mana pemahaman melampaui makna kata-kata sehari-hari. Pembentukan keaksaraan yang berbeda terkait erat dengan apropriasi alat psikologis yang berbeda.

 faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik berpengaruh dalam pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Pendidikan bukan alat politik tetapi politik adalah pendidikan dan sebaliknya pendidikan yangt idak dapat memilih bukan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan negara. (memilih dalam hal ini adalah kebijakan-kebijakan yang sesuai atau bermanfaat bagi individu warga negara). Di sisil lain supremasi hukum dapat tercapai lewat pendidikan, pendidikan politik. Tujuan negara Indonesia  yaitu mewujudkan masyarakat dengan sistem politik yang berkedaulatan rakyat. Masyarakat ndonesia yang bhineka yaitu terbentuknya masyarakat yang terdidik yang telah memiliki suatup andangan yang luas (sebagian besar dikota) yang dibentuk oleh pendidikan dan kesempatan. Pendidikan terletak dalam tatanan politik.

Faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat berpengaruh dalam Pendidikan dan pembelajaran di indonesia dimana kondisi sosial yang mendukung tumbuh kembangnya peserta didik akan menunjang kemampuan peserta didik untuk menjadi individu yang baik serta menjadi anggota masyarakat yang peduli dengan sesama, faktor budaya yang menjadi nilai-nilai dalam pembentukan karakter pesertadidik, faktor ekonomi yang mencukupi bagi peserta didik dalam memilih sekolah favorit yang lengkap secara saranan dan prasarana dengan kualitas guru-guru yang akan dipilih peserta didik untuk menempuh Pendidikan disekolah favorit tersebut dan faktor politik khususnya dalam hal pemerataan Pendidikan dipelosok-pelosok negeri tidak seperti Pendidikan dan kualitas pembelajaran sekolah pada perkotaan.

1.           Mulai dari diri : Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran

Sebelum memulai perjalanan pembelajaran hal utama yang saya pikirkan adalah bagaiman saya menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan di kampus ketika saya mengajar nanti. Karena teori yang sudah dipelajari tidak semudah yang dibayangkan ketika sudah turun ke lapangan. Hal ini berdasarkan pengalaman saya ketika mencoba mempraktekan pembelajaran dengan mngikuti alur sesuai dengan teori yang sudah saya pelajari, namun pada kenyataanya ketika sudah turun ke lapangan saya merasa kesulitan dalam menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan.

Pada topik ini Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan telah memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai pentingnya memahami peran yang dimainkan oleh konteks sosial, budaya, dan interaksi dalam seluruh proses belajar mengajar. Faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat berpengaruh dalam Pendidikan dan pembelajaran di indonesia dimana kondisi sosial yang mendukung tumbuh kembangnya peserta didik akan menunjang kemampuan peserta didik untuk menjadi individu yang baik serta menjadi anggota masyarakat yang peduli dengan sesama, faktor budaya yang menjadi nilai-nilai dalam pembentukan karakter pesertadidik, faktor ekonomi yang mencukupi bagi peserta didik dalam memilih sekolah favorit yang lengkap secara saranan dan prasarana dengan kualitas guru-guru yang akan dipilih peserta didik untuk menempuh Pendidikan disekolah favorit tersebut dan faktor politik khususnya dalam hal pemerataan Pendidikan dipelosok-pelosok negeri tidak seperti Pendidikan dan kualitas pembelajaran sekolah pada perkotaan.

Saya menyadari bahwa setiap anak memiliki perbedaan karakteristik yang beragam mulai dari perbedaan sosial budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi saya untuk melakukan pembelajaran yang disesuaikan dengan latar belakang peserta didik supaya tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Eksplorasi Konsep : Apa yang anda pelajari dari konsep yang anda pelajari dalam topik ini

Masalah budaya dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan selama berabad-abad karena alasan sederhana bahwa salah satu tujuan utama pembelajaran adalah transmisi budaya dari generasi ke generasi. etelah  mempelajari  konsep  multikulturalisme,  mediasi  dan  potensi  belajar dalam Pendidikan.

Multikulturalisme merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan suatu bangsa yang mana memiliki keberagaman kebudayaan yang berbeda0beda. Semboyam Negara Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Tentunya semua orang sepakat bahwa Negara Indonesia terbentuk dari perbedaan latar belakang yang dapat dilihat dari profil pendiri-pendiri Negara ini yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga dalam dunia pendidikan di Indonesia juga diperlukan adanya metode pembelajaran berdiferensiasi untuk menselaraskan heterogenitas para peserta didik di sekolah yang nantinya disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik di sekolah nantinya disesuaikan dnegan kebutuhan belajar peserta didik dan profil pelajar pancasila.

 

3. Ruang kolaborasi : Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan anda dalam ruang kolaborasi

Sosio-kultural sangat berkaitan dengan pendidikan seseorang, Iya dikarenakan dengan mempelajari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat penting dan sangat mempengaruhi pembelajaran, sebagai seorang pendidik jika kita paham betul terkait dengan latar belakang peserta didik, kita akan dimudahkan dalam hal merencanakan pembelajaran yang baik dan juga sesuai dengan keadaan peserta

didik, kebutuhan peserta didik, maupun karakteristik peserta didik, seperti yang kita ketahui bahwasanya Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, kondisi lingkungan yang berbeda, karena dengan kondisi lingkungan yang

berbeda akan mempengaruhi karakteristik peserta didik, jadi kita sebagai seorang pendidik harus mempersiapkan dan mampu melihat dari berbagai sudut pandang agar dapat menyesuaikan dengan keadaan, kondisi saat ini dan juga mampu menyiapkan ataupun menerapkan pembelajaran yang efektif menyesuaikan dengan kondisi lingkungan peserta didik dan karakteristik peserta didik

 

4. Demonstrasi Kontekstual : Apa hal penting yang anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri

Dalam mendemonstrasikan ruang kolaborasi, saya dan rekan-rekan berbagi tugas dalam proses pembuatan tugas tersebut. Dimana kami membagi materi, masing-masing anggota mendapatkan tugas masing-masing setelah itu jawaban yang sudah didapatkan bersama dikolaborasihkan.

 

5. Elaborasi pemahaman : Sejauh ini, apa yang sudah anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? Apa yang ingin anda pelajari lebih lanjut

Setelah mmepelajari topik dapat saya pahami bahwa Masalah budaya dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan selama berabad-abad karena alasan sederhana bahwa salah satu tujuan utama pembelajaran adalah transmisi budaya dari generasi ke generasi. Namun demikian, sebagian besar pendidik tidak menyadari unsur budaya ini sampai dihadapkan dengan realitas kelas multikultural. Dalam lingkungan monokultur budaya sebagian besar tetap tidak terlihat, dan pendidik mulai memperhatikannya hanya ketika dua atau lebih pola budaya secara empiris hadir di kelas yang sama, pada waktu yang sama.

Teori  belajar  sosiokultur  memiliki  peran  yang  penting  dalam  perjalanan pendidikan  dan  kebudayaan. Pendidikan  dan  kebudayaan memiliki  keterkaitan  yang sangat erat, di mana pendidikan dan kebudayaan berbicara terhadap nilai-nilai. Kunci utama  untuk  memahami  proses  sosial  psikologis  adalah  tanda-tanda  atau  lambang-lambang yang berfungsi sebagai mediator. Tanda tanda atau lambang lambang tersebut sebenarnya merupakan produk dari lingkungan sosiokultural di mana seseorang berada. Guru sebagai fasilitator dan mediator  yang mana memb  antu  siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memecahkan suatu permasalahan. 

 

 

6. Koneksi antar materi : Apa yang anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah ini

Persepektif sosio-kultural membantu kita memahami bagaimana nilai-nilai budaya dan identitas nasional memengaruhi cara kita mengatur system pendidikan kita. Pembelajaran tentang pengaruh konteks social dan budaya dalam perpektif sosio-kultural terkait erat dengan pemahaman perkembangan peserta didik. Konteks social sangat mempengaruhi bagaimana peserta didik tumbuh dan berkembang

Perspektif sosio-kultural mengajarkan kita bahwa evaluasi prestasi peserta diidk harus mempertimbangkan pengaruh konteks social budaya ini berarti bahwa cara kita mengajar dan mengajar kemajuan peserta diidk harus sensitive terhadap keragaman.

Dalam PPL kita mengaplikasikan apa yang kita pelajari dalam mata kuliah lain ke dalam pengalaman nyata di lingkungan sekolah. Dengan pemahaman tentang perspektif sosio-kultural kita dapat merancang pengalaman pembelajaran yang mempertimbangkan budaya social peserta didik.

 

7. Aksi nyata : apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan anda sebagai guru? Bagaimana anda menilai kesiapan anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dnegan optimal

Pembelajaran sosio-kultural sangat penting dipelajari terutaman bagi seorang pendidik, karena didalam nya kita sebagai seorang guru akan memahami betapa pentingnya sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia. Perspektif sosio-kultural mengajarkan kita bahwa evaluasi prestasi peserta diidk harus mempertimbangkan pengaruh konteks social budaya ini berarti bahwa cara kita mengajar dan mengajar kemajuan peserta diidk harus sensitive terhadap keragaman. Saat ini saya menilaia kesiapan saya dalam skala 5 dari 10, karena pada saat ini saya menyadari bahwa saya masih dalam proses mendalami bagaiman persepktif sosio-kultural diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, mengingat di Indonesia memiliki keberagaman yang banyak. Yang perlu saya persiapkan lebih lanjut adalah saya perlu mempelajari lebih banyak lagi dari berbagai sumber tentang bagaimana penerapan soiokultural dalam pendidikan di Indonesia.

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosio-Kultural Dalam Pendidikan Indonesia

Mulai Dari Diri : Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini yang saya pikirkan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelaja...