Kamis, 01 Februari 2024

Perspektif Sosio-Kultural Topik 2 Aksi Nyata

 


Topik 2 Perspektif sosio-kultural

Sumber : richardvanhooijdonk.com

1.    Mulai dari diri : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Faktor sosial mempengaruhi norma-norma sosial yang membentuk pendidikan dan pembelajaran, menentukan nilai-nilai yang penting dalam masyarakat, berperan dalam memahami kebutuhan siswa, budaya dan latar belakang siswa. Sedangkan pada faktor budaya berpengaruh pada kurikulum, bahasa dan metode pembelajaran. Memahami nilai dan tradisi budaya dapat membantu menyatukan pembelajaran dengan konteks budaya di sekitar. Pada faktor ekonomi ketersediaan dana sangat mempengaruhi fasilitas, sumber daya, kualitas pendidikan, akses pendidikan yang berkualitas tergantung pada sumber ekonomi. Sedangkan pada faktor politik kebijakan pemerintah mempengaruhi sistem perencanaan pendidikan, kepemimpinan politik berpengaruh pada prioritas pendidikan, kebebasan akademik dan hak-hak yang diperoleh peserta didik bergantung pada sistem kepemimpinan politik.

Pada teori vygotsky tentang perkembangan kognitif, dimana ia berpendapat bahwa lingkungan sosial dan budaya memiliki peran penting dalam perkembangan seseorang. Pendidikan multikulturalisme diperlukan dalam bentuk tata kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Strategi yang digunakan dalam pendekatan sosiokultural termasuk penggunaan bahasa ibu, penggunaan konteks sosial dan budaya dalam materi pembelajaran dapat menciptakan tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik.

Sebagai seorang pendidik untuk mendapatkan informasi dan mempelajari faktor-faktor tersebut dengan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, beradaptasi dengan sumber daya, beradaptasi dengan peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan observasi lingkungan sekolah, mengadakan wawancara dengan peserta didik, orang tua atau masyarakat. Guru dapat bekerjasama dengan pihak lain atau warga sekolah guna mendapatkan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kemudian pendidik dapat melakukan pendekatan personal dengan perseta didik saat pembelajaran berlangsung.

 

2.    Eksplorasi konsep : Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Aktivitas sosial dan interaksi orang dewasa-anak membentuk dasar sosialisasi kognitif. Sejauh mana aktivitas sehari-hari berbeda menurut status sosioekonomi (SES), dan sejauh mana mereka dipekerjakan secara berbeda, menjadi topik yang diperdebatkan ketika hasil yang berbeda dalam kompetensi sosial dan akademik dihubungkan. Sosialisasi menghasilkan sikap, nilai, dan keterampilan kognitif dan linguistik yang digunakan anak-anak saat mereka tumbuh dan pada akhirnya menjadi sarana atau alat untuk perkembangan. Anak mengembangkan kompetensi melalui berbagai pola interaksi orang dewasa-anak dan interaksi sosial lainnya. Seringkali apa yang dianggap penting dan berharga untuk sosialisasi bervariasi antar komunitas. Hanya beberapa literatur tentang interaksi orang dewasa-anak yang membahas elemen pengaturan aktivitas yang berbeda SES - misalnya, struktur keluarga, skrip, nilai, dan tuntutan tugas - yang secara historis tertanam. Topik ini berfokus pada analisis budaya-historis dari penelitian yang menghubungkan SES dengan variasi dalam interaksi orang dewasa-anak.

Meskipun ruang lingkup topik membatasi sejauh mana topik ini dapat dieksplorasi, sampel penelitian diperiksa dan dirangkum dalam struktur yang disediakan oleh Cultural-Historical Activity Theory (CHAT), bersama dengan contoh penelitian interaksi orang dewasa-anak dilihat dari perspektif CHAT. CHAT dicirikan oleh perkembangan dan analisis sosial tindakan manusia yang umumnya dimediasi oleh alat budaya yang berbeda. Untuk memahami perbedaan dalam perkembangan individu, variasi yang terakhir harus dipertimbangkan di seluruh pengaturan aktivitas, serta cara seseorang merespons dalam hal nilai, harapan, dan praktik bersama. Kerangka kerja CHAT sangat penting karena dalam memahami hubungan apa pun, seperti hubungan SES dan pengembangan, analisis historis dan dinamis diperlukan tidak hanya dari individu, tetapi juga pengaturan aktivitas di mana individu berinteraksi

 

3.    Ruang kolaborasi : Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada diskusi kelompok saya mempelajari studi kasus tentang perspektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia bersama rekan-rekan saya. Setelah mendiskusikan tentang studi kasus tersebut dapat saya pahami bahwa factor social, budaya, ekonomi, dan politik memiliki keterkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Yang mana jika seseorang berada pada tingkat ekonomi yang rendah tentunya hal ini akan sangat mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang. Orang dengan ekonomi yang rendah bisa saja tidak menjalankan pendidikan dengan baik, karena mereka mungkin dituntut untuk bisa sekolah sambil bekerja terutama pada orang yang memiliki lingkungan keluarga yang kurang baik. Orang yang tinggal dilingkungan yang kurang baik, bisa saja tidak tertarik lagi untuk melanjutkan pendidikan karena kuatnya pengaruh dalam lingkungan budaya mereka.

 

4.    Demonstrasi kontekstual : Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)

Selama berdiskusi kelompok saya mempelajari banyak hal, mulai dari pentingnya kerjasama antar rekan untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan pentingnya interaksi antar rekan dalam kelompok. Dari materi yang saya bahas dnegan rekan saya, dapat saya pahami bahwa factor social, ekonomi, budaya dan politik bisa mempengaruhi pendidikan seseorang

5.    Elaborasi pemahaman : Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal terpenting dalam pembahasan ini ialah upaya yang dikembangkan untuk dapat mengetahui dan memandang peserta diidk dari berbagai latar belakang yaitu social, budaya, ekonomi, dan politik. Oleh karena implementasinya diharapkan untuk dapat menciptakan karakter anak dan untuk dapat mencegah penurunan moral dan karakter anak bangsa. Seorang guru juga harus memiliki kompetensi social kultural yang dimana guru harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diukur, dan dikembangkan terkait dnegan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk baik dalam hal agama, suku, budaya, perilaku, wawsan kebangsaan, etik, dan nilai moral, emosi serta prinsip.

Pandangan saya terhadap teori sosiokultural ini adalah sangat membantu saya dalam melakukan proses pembelajaran, dengan saya mempelajari materi tentang sosiokultural saya lebih paham bagaimana memahami perbedaan dari setiap karakter peserta didik saya. Penerapan ilmu tentang topik bahasan ini saya akan melakukan pengembangan kepada semua warga sekolah terutama teman sejawat dan murid-murid agar bersama-sama bergerak kearah yang lebih baik lagi. 

Saya ingin mempelajari lebih lanjut Bagaimana caranya memahami peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran dengan terpampang nyata perbedaan minat belajar mereka. Apakah harus dikelompokkan belajarnya sesuai dengan minat dan bakatnya atau di gabungkan dengan cara membuat model pembelajaran mix/dikombinasikan?

6.    Koneksi antar materi : Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Ilmu yang digunakan untuk mempelajari social dan budaya masyarakat di lingkungan tertentu yang mengatur perilaku setiap individu. Peserta didik memiliki latar belakang dan kehidupan yang berbeda sehingga guru harus memahami peserta didik dengan baik agar tercipta pembelajaran yang efektif. Guru tidak menuntut peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan perlakuan sama karena peserta didik memiliki karakter yang berebda. Guur diharapkan bisa jadi pemimpin yang baik, adil sekaligus mediator bagi peserta didik. Guru menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik dan tidak menyamakan aspek pendidikan di kota, desa daerah 3T.

7.    Aksi nyata : Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?  Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Pandangan saya terhadap teori sosiokultural ini adalah sangat membantu saya dalam melakukan proses pembelajaran, dengan saya mempelajari materi tentang sosiokultural saya lebih paham bagaimana memahami perbedaan dari setiap karakter peserta didik saya. Penerapan ilmu tentang topik bahasan ini saya akan melakukan pengembangan kepada semua warga sekolah terutama teman sejawat dan murid-murid agar bersama-sama bergerak kearah yang lebih baik lagi. Saat ini saya menilai kesiapan saya dalam skala 7 dari 10. Adapun hal-hal yang saya lakukan yaitu : Mensosialisasikan materi-materi pembelajaran yang saya dapat di program pendidikan profesi guru, saya berusaha berbagi praktik baik program pendidikan profesi guru melalui tulisan - tulisan ataupun video-video di sosial media saya. Tantangan yang saya bayangkan adalah perilaku siswa yang Beragam,saya sebagai guru, mungkin kesulitan memahami setiap karakteristik siswa,karena ada banyak siswa yang saya temui di sekolah.Jadi usaha saya mengatasi itu semua agar pembelajaran tetap berjalan efektif adalah bahwa siswa ingin diperhatikan saat KBM, siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan oleh guru, maka yang saya coba selalu lakukan sebagai guru ialah sering memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian. Sebagai guru, saya juga harus melihat siswa yang kurang baik dikelas, seperti yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memperhatikan penjelasan guru. Saya mencoba membantu supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan baik di dalam kelas.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosio-Kultural Dalam Pendidikan Indonesia

Mulai Dari Diri : Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini yang saya pikirkan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelaja...